Ini adalag posting pertama saya, mohon maaf jika isi postingnya tidak menarik. Masih amatiran :-)
Selamat membaca .... ....
Wahai Adam, tahukah engkau tentang perasaanku saat ini?
Yang dalam setiap langkahku,
yang dalam setiap ayat-ayat yang ku lantunkan,
juga dalam setiap do’a yang kupanjatkan,
nama mu ku ingat bersama deretan “hamba-hamba-Nya “ yang ku sayangi. Entah sejak kapan semua ini dimulai tepatnya, mungkin sejak bulan November menyapa hidupku. Tapi saat ini aku ingin mengakhiri dulu semua rasa yang telah Tuhan berikan padaku yang rasanya mustahil untuk kulakukan, yang pada detik-detik kemarin memberikanku torehan cerita aneh, indah sekaligus memilukan. Aku yakin, semua ini telah Tuhan atur sebegitu rapihnya, dari mulai pertemuan denganmu, setiap cerita yang Tuhan tulisankan di hidupku tentangmu, dan sampai saat dimana aku harus melupakanmu.
Satu hal yang kusesali wahai Adam, aku telah melakukan kesalahan!
Aku salah karena aku mencintai pada waktu yang salah,
aku salah karena cemburu pada waktu yang salah,
aku salah karena memberitahumu semua rasaku pada waktu yang salah!
Aku malu pada Tuhanku!
Malu tidak bisa megukung rasa ini untukku sendiri, malu sempat menangis bukan karena Tuhanku, melainkan karena anganku tentangmu. Malu pada “dia”, yang telah Tuhan tuliskan namanya bersama namaku dalam takdir-Nya jika itu bukan dirimu.
Wahai Adam, ijinkan aku terakhir kalinya jujur padamu! Bahwa banyak sekali pertanyaan yang ingin aku ajukan padamu, pertanyaan tentang
perasaanmu saat ini ?
Sikapmu yang kau tunjukan padaku ?
Hal yang kau pikirkan tentang kenyataan ini ?
Dan samakah engkau ingin mengakhiri semua cerita ini sampai disini ?
Namun aku sadar, tak berhak aku bertanya itu padamu. Ada janji pada Tuhanku untuk selalu menjaga hati agar tidak terjebak pada hal-hal yang terjadi tidak pada waktunya, yang telah aku ikrarkan sebagai seorang perempuan muslim. Janji untuk selalu menjaga ucapan, pandangan, dan setiap angan dalam hatiku dengan rasa maluku.
Kini ku ucapkan terimakasih karena kau menyempatkan diri untuk datang di hidupku, menyematkan bunga rasa itu di hatiku, dan memberikanku pelajaran untuk bersabar menunggu sang Adam yang telah Tuhan tuliskan di setiap nadiku.
Aku tak ingin menangis lagi untukmu, cukup sampai saat ini, sampai saat kutulis catatan kecil ini yang kutujukan padamu. Dan jika aku harus menangis kembali, biarlah aku menangis bahagia melihatmu menemukan Bidadarimu disaat aku bertemu Adamku.
Wahai Adam, bantulah aku memperkuat hati ini untuk tetap menggenggam janjiku sebagai seorang wanita muslim, yang akan selalu setia menjaga hatinya hanya untuk Tuhannya dan untuk dia yang menungguku untuk melepas rindu dan menangis bersama dalam setiap sujudku pada-Nya.
Wahai Adam, mari kita tutup semua cerita kita sampai tetes air mata terakhirku ini di ujung catatan kecilku, aku tidak akan pernah membencimu hanya karena kenyataan yang berbeda dengan harapku, aku akan tetap memberikan senyumku padamu dan menyapamu dengan do’aku di setiap kita bertemu, jika Tuhan megijinkan pertemuan kita berikutnya.
Semoga Tuhan meridhoi setiap langkahmu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar